Sementara pena tergesa - gesa menuliskan tentang cinta.
Begitu juga saat menuliskan tanda sakit hati, semoga artikel yang singkat ini memberi inspirasi bagi kita, agar tidak terlalu berlarut - larut dalam kesedihan.
1. Nasihat susah masuk ke Hati.
“Sesungguhnya apabila badan sakit maka makan dan minum sulit untuk tertelan, istirahat dan tidur juga tidak nyaman. Demikian pula hati apabila telah terbelenggu dengan cinta dunia maka nasehat susah untuk memasukinya.”
- Salman Al Farisi -
2. Jiwa menjadi lemah.
Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh karena embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.
Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.
- Hamka -
3. Benci & tidak mau mendengarkan orang yang dikasihi.
Engkau berbuat durhaka kepada Allah, padahal engkau mengaku cinta kepada-Nya? Sungguh aneh keadaan seperti ini. Andai kecintaanmu itu tulus, tentu engkau akan taat kepada-Nya. Karena sesungguhnya, orang yang mencintai itu tentu selalu taat kepada yang ia cintai.
- A’idh Al-Qorni -
4. Kehilangan arah & Hati dipenuhi Kebencian (serta saling membenci dengan yang lain)
Rasulullah SAW bersabda: “Ketika kaum Bani Israil sudah terjerumus dalam berbagai kemaksiatan, para ulama mereka sesungguhnya telah memberi peringatan tentang larangan itu. Bani Israil tetap saja, dan para ulamanya tidak berusa lagi menghentikan perbuatan mereka itu. Kemudian alim ulama tadi berkawan dengan mereka dalam duduk, makan dan minumnya, tidak peduli lagi dengan larangan itu dan menyetujui kemungkaran yang dilakukan mereka.
Karana itu Allah lalu memberi rasa saling membenci hati di antara mereka (ulama dan kaum Bani Israil) serta melaknat mereka. Yang sedemikian itu adalah karana mereka telah melanggar aturan”.
- Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud -
5. Berhenti berwasiat tentang Kebaikan.
Tanda mencintai sesama itu dengan saling berwasiat kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran. “Orang-orang mu’min lelaki dan orang-orang mu’min perempuan itu, setengahnya adalah kekasih setengahnya, kerana mereka memerintah dengan kebaikan dan melarang dari kemungkaran.” (QS. al-Taubah: 71).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar